Ayat Renungan:
Matius 9: 36, “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”
Yehezkiel 34: 11-12, “Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.”
Selama Tuhan Yesus ada di bumi, Dia tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Dia tidak pernah memikirkan kebutuhan-Nya sendiri. Jadi seluruh hidupnya itu mengenai orang lain. Dia selalu hadir bagi orang-orang yang sedang mencari kepuasan batin mereka. Dia selalu hadir bagi orang-orang yang membutuhkan kelepasan dari masalah yang mengikat mereka. Itu yang menjadi tujuan hidup-Nya.
Kenapa Tuhan Yesus melakukannya? Hanya satu alasannya yaitu karena Dia punya hati yang berbelas kasihan. Seperti disampaikan dalam Matius 9: 36, “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.” Hati Tuhan selalu terenyuh terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
Selama Tuhan Yesus ada di dunia ini, Dia bisa saja menarik semua orang melalui khotbah atau ucapan-Nya yang bijak dan penuh hikmat. Tapi Tuhan Yesus justru menggunakan pandangan-Nya untuk melihat orang-orang yang membutuhkan. Bukan saja memandang mereka, tetapi juga timbul belas kasihan. Selalu timbul keinginan dalam diri-Nya untuk memberikan jalan keluar dan pemulihan. Inilah isi hati Tuhan Yesus yang menggerakkan-Nya berbelaskasihan dan kepedulian terhadap orang banyak.
Gambaran belas kasihan Tuhan Yesus ini sebenarnya diturunkan dari Allah Bapa. Kita bisa membaca hal ini dalam Yehezkiel 34: 11-12, “Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.”
Belas kasihan yang besar di dalam diri Allah mendorong-Nya untuk datang sendiri ke dunia. Dia hadir melawat, menjangkau dan menggendong orang-orang yang kehilangan harapan. Ini adalah berita baiknya, sama seperti hati Tuhan Yesus kita juga bisa punya belas kasihan yang besar jika kita selalu terkoneksi dengan Dia. Sehingga kita bergerak memperhatikan kebutuhan orang lain. Saat kita melakukannya, kita sedang menjawab hati-Nya Tuhan untuk menyelamatkan orang yang terhilang.
Hari ini, pandang di sekeliling kita. Kita bisa menemukan banyak orang dari latar belakang yang berbeda. Siapapun mereka, hari ini mari memakai hati-Nya Tuhan Yesus untuk bergerak dengan belas kasihan. Mari jadi perpanjangan tangan Tuhan supaya lebih banyak orang diselamatkan.
Action: Ambil satu tindakan nyata yang bisa kamu lakukan hari ini sebagai bentuk belas kasihan kepada orang lain. Lakukan sesuatu yang paling mudah untuk kamu lakukan, seperti mendoakan, menghibur, mendukung atau membantu.
Ayat Hafalan: Amsal 19: 17, “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.”
Hak cipta @Maria Kaesmetan